Minggu, 25 Januari 2015

Perusahaan Frenchise Coffee Toffee

Sekilas Tentang Coffee Toffee

COFFEE TOFFEE® didirikan pertama kali pada akhir tahun 2005 di kota Surabaya oleh Odi Anindito. Pada awalnya  COFFEE TOFFEE® hanya sebuah coffee kiosk kecil yang diperuntukan untuk tempat berkumpul kalangan sendiri, teman dan rekan-rekan dekat saja.


  Seiring dengan berjalannya waktu, dari sering bertemu dan dari omongan mulut ke mulut ternyata sambutan pasar terhadap produk dan konsep yang ditawarkan cukup bagus. Berbekal hal tersebut, maka di tahun 2006 Odi menambah dua gerai  COFFEE TOFFEE® di Surabaya.


Ide Awal

 Pada tahun 2004, Odi Anindito mempunyai kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di Melbourne, Australia tepatnya di Swinburne University. Sembari kuliah, beliau bekerja part-time di salah satu lokal coffee shop Melbourne. Di tempat inilah, beliau belajar mengenai dunia kopi serta baru mengetahui bahwa Indonesia adalah termasuk tiga negara penghasil kopi terbesar dunia.
           
  Dengan banyaknya brand-brand kedai kopi besar asal luar negeri, adalah sebuah ironi bahwa Indonesia salah satu penghasil kopi terbesar dunia harus membeli minuman-minuman kopi dengan harga yang berlipat-lipat. Adanya fenomena ini membuat, Odi merasa bahwa harus ada kedai kopi yang mampu menyuguhkan produk-produk berkualitas dengan harga yang terjangkau, serta bahwa semaksimal mungkin menggunakan produk produk lokal. Odi merasa bahwa sebagai bangsa Indonesia kita mampu dan harus bangga terhadap produk negeri sendiri.
         
  Karena itu kami di COFFEE TOFFEE® menyebut bisnis kami sebagai bisnis "idealisme dalam romantisme (dunia kopi)"



Perkembangan

  Dalam perkembangannya, kami merasa bahwa konsep kerjasama denga pola waralaba adalah salah satu cara terbaik dalam memasarkan produk dan potensi bisnis COFFEE TOFFEE®. Dengan konsep pemasaran ini,  COFFEE TOFFEE® akan dapat melayani dan menyediakan produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau kepada seluruh pelanggan kami di Indonesia.
            
 Di tahun 2008, COFFEE TOFFEE® didaulat sebagai pemenang penghargaan ISMBEA 2008 (Indonesian Small Medium Business Enteprenur Award) di bidang ‘inspiratif bisnis’ serta dipercaya oleh majalah pengusaha sebagai “Bisnis Prospektif 2007”.
         
  Di bulan juli 2010, COFFEE TOFFEE® telah mempunyai lebih dari 100 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia dan dipilih sebagai salah satu trendsetter di industri  kopi ritel Indonesia oleh majalah SWA.
        
  Kami di COFFEE TOFFEE®mempunyai visi bahwa untuk menjadi kedai kopi lokal yang dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan selalu memberikan produk dan layanan terbaik dengan bahan-bahan baku lokal terbaik dengan harga yang terjangkau.
Sejarah Berdirinya Coffee Toffee

Ide membuat Coffee Toffee muncul ketika tahun 2003 ia melanjutkan kuliah di Melbourne, Australia. Untuk menambah uang saku, Odi pun bekerja pada sebuah kedai kopi lokal di Melbourne. Di sana ia mempelajari tentang kopi-kopi dunia yang dijual dan apa kopi-kopi dunia yang menjadi favorit pelanggannya. Pria asal Surabaya ini pun menemukan fakta yang mengejutkan, bahwa 12 dari 25 kopi yang dijual di tempat itu adalah kopi asal Indonesia. “Saya belajar tentang kopi Indonesia justru dari Melbourne. Di sana (tempat ia bekerja menjadi Barista-red) justru kopi Indonesia yang laku. Kopi Indonesia itu jadi top selling di tempat saya bekerja” ujar Odi kepada Inga dan T. Kusuma, penyiar Marketeers Radio. 
Melihat fenomena tersebut, lalu ia mulai mengerjakan Coffee Toffee di Surabaya. Memperbaiki kopi Indonesia adalah niat Odi untuk berbisnis kedai kopi. Bermodalkan budget sebesar 5 juta rupiah, ia memulai Coffee Toffee dari sebuah rumah yang berada di gang. “Percaya ngga percaya, rumah di gang itu pun dibagi dengan 7 teman yang juga punya usaha dalam bidang lain. Jadi susahnya kita waktu itu, kalau ada yang mau ngajak kerjasama dan datang ke tempat kita, mereka pada ngga percaya. Ngga representatif” kata Odi 

Ia juga menjelaskan sulitnya menggaet pelanggan pertama untuk meyakinkan bahwa produk yang Coffee Toffee miliki ini memiliki kualitas yang sama dengan kedai kopi yang ada di mal-mal. Di awal berdirinya Coffee Toffee, Odi mempromosikan kedai kopi ini dengan booth yang dibentuk sebagai gelas take away sebagai gimmick agar mengundang perhatian. Setelah mendapat respon positif dari masyarakat, Coffee Toffee pun mulai ekspansi ke kota-kota di luar Surabaya. 
Saat ini Coffee Toffee sudah memiliki121 gerai di Indonesia dan masih terus bertambah. Dengan semakin berkembangnya sebuah bisnis, hambatan yang dihadapi pun semakin bertambah. Oleh karena itu di tahun 2012 lalu, Odi sempat memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan waralaba agar infrastruktur manajemen terurus dengan benar. “Ini dilakukan untuk menghindari naiknya cepat, turunnya juga cepat. Jadi di tahun 2012 lalu kita mau memperhatikan infrastruktur dulu. Di tahun 2013 ini, kita berlari kembali” tutur Odi.
 
Entrepreneur muda asal Surabaya ini juga membagikan tips kepada Anda yang ingin memulai usaha. “Kiatnya adalah mengerjakan dengan passion. Mungkin terdengar klise, tapi ini justru sangat berpengaruh. Jika kita mengerjakan dengan passion, maka kita akan memperhatikan hal-hal kecil dan detail yang tidak diperhatikan oleh orang lain” tukas Odi. 

Referensi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar